DAN
AKHIRNYA DARI FIESTA DENGAN CINTA KUBANGUN JATI DIRI YANG SESUNGGUHNYA
Tema:
Kedisiplinan, Tanggung Jawab dan Profesionalitas
Oleh:
Arina Rohmatul Hidayah
Aku adalah seorang
penyiar di radio Fiesta FM yang merupakan radio komunitas di kampus dengan
stasiun 107.7 FM. Dari dulu aku memang sangat berminat menjadi seorang penyiar
karena bisa mengasah bakat yang ingin kukembangkan. Dan melalui Radio Fiesta
itu, mimpiku menjadi seorang penyiar mampu terwujud. Banyak sekali pelajaran
yang bisa kudapatkan mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab dan juga
profesionalitas. Meskipun hanya sebuah radio komunitas, namun dengan berada di
situ seakan-akan membuatku masuk dalam dunia media yang sesungguhnya.
Seperti yang sudah
kujelaskan di atas, dengan menjadi seorang penyiar aku bisa belajar tentang
kedisiplinan, tanggung jawab serta profesionalitas. Berbicara tentang
kedisiplinan, apabila seorang penyiar tidak dididik untuk disiplin, maka siaran
pun pastinya akan berantakan. Apa ada di sebuah radio yang penyiarnya terlambat
karena ada urusan tertentu? Kalaupun ada, pasti setelah itu penyiar yang
bersangkutan akan diskors, dimarahi habis-habisan, dipotong gajinya, ataupun diberi
sanksi-sanksi yang lain. Karena memang, mungkin kalau dalam suatu rapat atau
pertemuan tertentu, kita bisa saja beralasan untuk datang terlambat. Tapi
jangan harap kalau itu juga akan terjadi dalam dunia radio. Karena pendengar
tidak mau tahu alasan dari penyiar. Mereka hanya ingin mendengar siaran dari
penyiar favorit mereka, memberitakan hal-hal menarik yang membuat mereka
terhibur, dan lain sebagainya. Mau ban motor kita bocor, kehujanan, sakit,
ataupun yang lain, tidak menjadi alasan untuk terlambat. Sehingga, sangat perlu
untuk di sebuah radio, penyiar harus sudah datang setidaknya 5 menit sebelum on air. Itu batas maksimal. Dan di
sinilah letak kenapa aku bisa belajar banyak tentang arti disiplin. Hargailah
waktu, karena waktu itu akan membunuhmu bila tidak digunakan sebaik mungkin.
Untuk masalah tanggung
jawab itu berhubungan dengan jadwal siar yang telah dibuat. Radio Fiesta FM
sendiri mulai siaran Hari Senin sampai dengan Jum’at pukul 07.00 sampai 21.00
WIB. Jadi sebelum Hari Senin, misalnya Minggu atau Sabtu, kita sudah ditanya
tentang jadwal seminggu kedepan oleh Kepala Divisi Penyiaran. Dalam mengirim
jadwal, posisinya kita tidak tahu ada kegiatan mendadak apa yang akan terjadi
pada rentang waktu seminggu itu. Sehingga misalnya saja ada kuliah mendadak.
Maka kita harus tanggung jawab untuk bagaimana caranya mencari ganti jam siar.
Tidak bisa kita meninggalkan siaran begitu saja. Kalau kuliah mendadak masih
bisa ditoleransi, karena tujuan awal kita adalah kuliah, sedangkan apabila ada
kegiatan di organisasi kampus yang lain, dan itu sifatnya mendadak, maka kita
dituntut untuk tanggung jawab supaya bagimana caranya antara siaran dan juga
kegiatan itu tidak bentrok. Karena
sebenarnya tujuan awal dibuatnya jadwal sehari atau dua hari sebelum mulai
siaran pada Hari Senin itu adalah supaya para penyiar bisa bertanggung jawab
atas jadwal yang telah mereka berikan. Jadi di situ aku bisa belajar bahwa kita
harus mendahulukan dan bertanggung jawab atas apa yang telah kita janjikan
sebelumnya. Jangan menjadi orang yang lari dari tanggung jawab, karena itu akan
membuat kita rugi dan tidak bisa dipercaya oleh orang lain.
Sedangkan untuk
profesionalitas, aku juga belajar banyak ketika menjadi penyiar di Radio
Fiesta. Pernah suatu saat ketika semester dua dan itu sedang banyak-banyaknya
tugas yang harus dikumpulkan. Aku sibuk mengerjakan tugas dan di sisi lain aku
masih harus siaran. Aku tetap datang siaran, karena itu sudah menjadi tugasku,
tapi karena beban tugas yang begitu banyak membuatku tidak bisa fokus ketika
siaran. Aku siaran tapi pikiranku justru memikirkan tugas. Akhirnya ketika saat
evaluasi tiba, habislah sudah aku di situ. Kepala Divisi Siaran dan juga
Program Director Fiesta FM memarahiku habis-habisan. Mereka mengatakan bahwa siaranku
jelek karena tidak bisa profesional. Aku selalu mengeluh dengan tugas padahal
tugas mereka jauh lebih banyak dan rumit. Sehingga banyak tugas bukanlah alasan
yang harus membuat aku tidak fokus untuk siaran. Ketika aku sudah masuk kabin
siar, tinggalkan semua masalah yang ada di luar, dan fokus pada apa yang kamu
hadapi saat itu. Boleh bila aku memikirkan tugas, tapi setelah siaran. Karena
kembali lagi, pendengar tidak ingin mendengar alasan dari penyiar. Meskipun
penyiarnya banyak tugas, pendengar tidak mau tahu.
Sehingga dari
pengalaman itu aku bisa belajar bahwa ketika kita ada dalam sebuah organisasi,
fokus pada apa yang kita hadapi saat itu. Meskipun sedang banyak masalah di
luar, kita tetap dituntut untuk profesional terhadap apa yang menjadi tanggung
jawab kita. Itu sudah menjadi konsekuensi dari pilihan yang kita buat. Ketika
kita memilih untuk menjalani suatu kegiatan atau organisasi tertentu, maka
lakukanlah dengan maksimal.
Pesan terakhirku dalam
tulisan ini adalah lakukanlah setiap kegiatan kita dengan penuh kedisiplinan,
tanggung jawab dan profesional. Berikan yang terbaik untuk setiap pilihan yang
telah kita buat. Jangan lari ataupun takut terhadap apa yang ada di hadapan
kita. Jalani, cintai, dan yakini bahwa itu adalah jalan untuk kita menjadi
orang yang luar biasa nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar