Minggu, 29 Desember 2013

Disiplin dan Tanggung Jawab



DAN AKHIRNYA DARI FIESTA DENGAN CINTA KUBANGUN JATI DIRI YANG SESUNGGUHNYA
Tema: Kedisiplinan, Tanggung Jawab dan Profesionalitas
Oleh: Arina Rohmatul Hidayah

Aku adalah seorang penyiar di radio Fiesta FM yang merupakan radio komunitas di kampus dengan stasiun 107.7 FM. Dari dulu aku memang sangat berminat menjadi seorang penyiar karena bisa mengasah bakat yang ingin kukembangkan. Dan melalui Radio Fiesta itu, mimpiku menjadi seorang penyiar mampu terwujud. Banyak sekali pelajaran yang bisa kudapatkan mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab dan juga profesionalitas. Meskipun hanya sebuah radio komunitas, namun dengan berada di situ seakan-akan membuatku masuk dalam dunia media yang sesungguhnya.
Seperti yang sudah kujelaskan di atas, dengan menjadi seorang penyiar aku bisa belajar tentang kedisiplinan, tanggung jawab serta profesionalitas. Berbicara tentang kedisiplinan, apabila seorang penyiar tidak dididik untuk disiplin, maka siaran pun pastinya akan berantakan. Apa ada di sebuah radio yang penyiarnya terlambat karena ada urusan tertentu? Kalaupun ada, pasti setelah itu penyiar yang bersangkutan akan diskors, dimarahi habis-habisan, dipotong gajinya, ataupun diberi sanksi-sanksi yang lain. Karena memang, mungkin kalau dalam suatu rapat atau pertemuan tertentu, kita bisa saja beralasan untuk datang terlambat. Tapi jangan harap kalau itu juga akan terjadi dalam dunia radio. Karena pendengar tidak mau tahu alasan dari penyiar. Mereka hanya ingin mendengar siaran dari penyiar favorit mereka, memberitakan hal-hal menarik yang membuat mereka terhibur, dan lain sebagainya. Mau ban motor kita bocor, kehujanan, sakit, ataupun yang lain, tidak menjadi alasan untuk terlambat. Sehingga, sangat perlu untuk di sebuah radio, penyiar harus sudah datang setidaknya 5 menit sebelum on air. Itu batas maksimal. Dan di sinilah letak kenapa aku bisa belajar banyak tentang arti disiplin. Hargailah waktu, karena waktu itu akan membunuhmu bila tidak digunakan sebaik mungkin.
Untuk masalah tanggung jawab itu berhubungan dengan jadwal siar yang telah dibuat. Radio Fiesta FM sendiri mulai siaran Hari Senin sampai dengan Jum’at pukul 07.00 sampai 21.00 WIB. Jadi sebelum Hari Senin, misalnya Minggu atau Sabtu, kita sudah ditanya tentang jadwal seminggu kedepan oleh Kepala Divisi Penyiaran. Dalam mengirim jadwal, posisinya kita tidak tahu ada kegiatan mendadak apa yang akan terjadi pada rentang waktu seminggu itu. Sehingga misalnya saja ada kuliah mendadak. Maka kita harus tanggung jawab untuk bagaimana caranya mencari ganti jam siar. Tidak bisa kita meninggalkan siaran begitu saja. Kalau kuliah mendadak masih bisa ditoleransi, karena tujuan awal kita adalah kuliah, sedangkan apabila ada kegiatan di organisasi kampus yang lain, dan itu sifatnya mendadak, maka kita dituntut untuk tanggung jawab supaya bagimana caranya antara siaran dan juga kegiatan itu tidak bentrok. Karena sebenarnya tujuan awal dibuatnya jadwal sehari atau dua hari sebelum mulai siaran pada Hari Senin itu adalah supaya para penyiar bisa bertanggung jawab atas jadwal yang telah mereka berikan. Jadi di situ aku bisa belajar bahwa kita harus mendahulukan dan bertanggung jawab atas apa yang telah kita janjikan sebelumnya. Jangan menjadi orang yang lari dari tanggung jawab, karena itu akan membuat kita rugi dan tidak bisa dipercaya oleh orang lain.
Sedangkan untuk profesionalitas, aku juga belajar banyak ketika menjadi penyiar di Radio Fiesta. Pernah suatu saat ketika semester dua dan itu sedang banyak-banyaknya tugas yang harus dikumpulkan. Aku sibuk mengerjakan tugas dan di sisi lain aku masih harus siaran. Aku tetap datang siaran, karena itu sudah menjadi tugasku, tapi karena beban tugas yang begitu banyak membuatku tidak bisa fokus ketika siaran. Aku siaran tapi pikiranku justru memikirkan tugas. Akhirnya ketika saat evaluasi tiba, habislah sudah aku di situ. Kepala Divisi Siaran dan juga Program Director Fiesta FM memarahiku habis-habisan. Mereka mengatakan bahwa siaranku jelek karena tidak bisa profesional. Aku selalu mengeluh dengan tugas padahal tugas mereka jauh lebih banyak dan rumit. Sehingga banyak tugas bukanlah alasan yang harus membuat aku tidak fokus untuk siaran. Ketika aku sudah masuk kabin siar, tinggalkan semua masalah yang ada di luar, dan fokus pada apa yang kamu hadapi saat itu. Boleh bila aku memikirkan tugas, tapi setelah siaran. Karena kembali lagi, pendengar tidak ingin mendengar alasan dari penyiar. Meskipun penyiarnya banyak tugas, pendengar tidak mau tahu.
Sehingga dari pengalaman itu aku bisa belajar bahwa ketika kita ada dalam sebuah organisasi, fokus pada apa yang kita hadapi saat itu. Meskipun sedang banyak masalah di luar, kita tetap dituntut untuk profesional terhadap apa yang menjadi tanggung jawab kita. Itu sudah menjadi konsekuensi dari pilihan yang kita buat. Ketika kita memilih untuk menjalani suatu kegiatan atau organisasi tertentu, maka lakukanlah dengan maksimal.
Pesan terakhirku dalam tulisan ini adalah lakukanlah setiap kegiatan kita dengan penuh kedisiplinan, tanggung jawab dan profesional. Berikan yang terbaik untuk setiap pilihan yang telah kita buat. Jangan lari ataupun takut terhadap apa yang ada di hadapan kita. Jalani, cintai, dan yakini bahwa itu adalah jalan untuk kita menjadi orang yang luar biasa nantinya.   

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates